Jumat, 20 Februari 2015

Andaikan memang rasa ini salah, aku minta maaf.

Entah apa yang kurasakan.
Entah dari mana datangnya.
Entah sejak kapan mulainya.
Entah mengapa terjadi.
Entah bagaimana semua ini terjadi.

Entah baju apa yang kau gunakan hari itu.
Entah kacamata apa yang kau pakai hari itu.
Entah lagu apa yang kau nyanyikan saat itu.
Entah kata apa yang kau ucapkan waktu itu.
Entah mengapa, aku mulai suka.

Entah apakah memang lagu itu bagus.
Entah bagaimana caranya kuunduh lagu itu.
Entah berapa kali kuputar ulang lagu itu.
Entah seberapa sering kutersenyum karena itu.
Entah mengapa, aku memikirkanmu.

Entah apakah kau memang pintar.
Entah apakah kau memang bijak.
Entah apakah kau memang sederhana.
Entah apakah kau memang taat agama.
Entah mengapa, kau memang sempurna.

Entah ini khalayanku saja.
Entah kau memang melihatku.
Entah kau memperhatikanku.
Entah apapun alasannya.
Entah mengapa, aku suka itu.

Entah kau memang terlalu tinggi.
Entah aku yang terlalu rendah.
Entah kita tak bertemu.
Entah apakah kita tak sama.
Entah mengapa, aku tetap bertahan.

Entah kita tenggelam dalam rutinitas.
Entah aku terlalu sibuk.
Entah kau coba menghindar.
Entah apapun itu.
Entah mengapa, kita hilang.

Entah apa yang terjadi.
Entah apa yang kau lakukan.
Entah apa yang dia lakukan.
Entah apa yang kurasakan.
Entah mengapa, aku was-was.

Entah di mana itu mulai.
Entah kapan itu terjadi
Entah mengapa terjadi.
Entah bagaimana itu terjadi.
Entah mengapa, kau mendua.

Andaikan tak kubatasi diri.
Andaikan tak kututupi diri.
Andaikan kulepas belenggu ini.
Andaikan tak ucapkan kata itu.
Akankah kau milikku?

Andaikan kuturuti maumu.
Andaikan kuubah diri ini.
Andaikan kukubur semua mimpi.
Andaikan ku jadi dia.
Akankah kau padaku?

Andaikan rasa ini salah, aku minta maaf.
Andaikan ini tak benar, aku sungguh minta maaf.
Andaikan ini bukan yang kau ingin, aku minta maaf.
Andaikan ini hina, kan kukubur ini semua.
Namun, akankah kau memilihku?